Dalam studi tersebut, partisipan yang melaporkan tidur mereka baik atau buruk ditempatkan di dua kamar yang terang dan gelap. Saat berada di kamar terang, baik orang dengan tidur yang baik dan buruk bereaksi hampir sama terhadap suara yang datang tiba-tiba. Tapi ketika lampu dimatikan, kedua orang itu berperilaku berbeda. Orang dengan tidur yang baik menjadi terbiasa dengan semburan kebisingan. Orang dengan tidur yang buruk, di sisi lain, menjadi lebih cemas dan mudah terkejut.
Dulu, peneliti berasumsi bahwa orang dengan tidur yang buruk panik saat lampu dimatikan. Sekarang, para peneliti bertanya-tanya apakah banyak orang dengan tidur yang buruk mungkin memiliki fobia yang tidak diobati.
Bagaimana Anda tahu jika Anda menderita insomnia atau takut gelap? Beberapa kisah dan tanda-tanda fobia termasuk selalu menjaga cahaya atau televisi pada saat Anda berada di tempat tidur, tegang ketika Anda memasuki ruangan gelap, atau memikirkan hal-hal buruk terjadi - seperti seseorang membobol rumah Anda - ketika Anda berada di kegelapan, kata penulis studi Colleen Carney, Ph.D.
Sementara takut pada kegelapan mungkin memutar kembali kenangan Ayah yang mencari monster di bawah tempat tidur ketika Anda berusia 5 tahun, itu bisa menjadi masalah serius sebagai orang Dewasa. Kurang tidur atau memiliki kualitas tidur yang buruk bisa menekan sistem kekebalan tubuh, menyebabkan perubahan suasana hati, dan menambah hormon kelaparan, kata Carney.
Jangan berpikir yang aneh-aneh. Saatnya untuk tidur dan bermimpi indah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar